Contoh Soal Pilihan Ganda USBN Bahasa Indonesia + Jawaban #bagian 2 terbaru
Sahabat pembaca www.Griyachumaidi.com, semoga dalam keadaan Sehat, dan mendapatkan yg di cari disini, jika ada waktu bacalah hingga selesai.
Mungkin cukup sampai disini ,Tidak ada salahnya anda juga membaca artikel yang lain di website ini Terima kasih telah berkunjung di www.Griyachumaidi.com dan Kunjungi channel youtube kami di Griya chumaidi sampai jumpa di lain kesempatan jangan lupa bagikan, Subscribe like dan share agar lebih bermanfaat kepada yang lain, dan kunjungi lagi dilain waktu agar tidak ketinggalan informasi tentang update terbaru kami .
11. Cermati kutipan novel
berikut:
Begitulah keseharian kami. Bermain kami adalah
belajar. Belajar kami adalah bermain. Kami pun merasa betah dan berharap
pelajaran tak lekas usai. Dengan pembelajaran serupa ini, bahkan kami kian
akrab. Terkadang pelajaran itu berupa bermain kelompok. Pak guru memecah semua
siswa secara acak bergantian.
(Sumber: Sang Pelopor, Alang-Alang Timur)
Makna tersirat yang terkandung dari novel tersebut
adalah...
A. Kita
harus belajar sungguh-sungguh
B. . Kita harus banyak belajar dan bermain.
C. Belajar sambil bermain itu menyenangkan
D. Bermain
boleh saja asal tidak lupa belajar.
E. Belajar
permainan itu menyenangkan.
12. Cermati kutipan teks drama
berikut!
Norma : ”Sebenarnya aku tidak suka dengan
keadaanku ini. Sejak kecil aku tinggal
dengan bibiku.”
Sarah :
”Kalau menurutku, sebaiknya kau bersyukur. Bibimu kan sudah merawatmu. Itu
berarti kau sudah menjadi anak emas.”
Norma : ”Benar seperti itu?”
Sarah : ”Iya tentu saja. Buktinya semua keperluanmu
dicukupinya.”
Norma : ”Tapi aku perlu orang tuaku sendiri!”
Sarah : ”Sebaiknya kau bersabar saja, mudah-mudahan
suatu saat kau dapat bertemu dengan mereka.”
|
Makna anak emas pada kutipan teks
drama tersebut adalah ….
A. anak kesayangan
B. anak
satu-satunya
C. anak
kandung
D. orang yang
sabar
E. orang kepercayaan
13
Cermati kutipan novel berikut.
Perkataan itu terdengar oleh sekalian isi kantor.
Semua pesuruh berdiri dari bangku kedudukannya, memandang Kosim tenang-tenang.
Warna muka orang muda itu merah padam, matanya bersinar-sinar. Bukan main
marahnya karena ia dihinakan. Ia pun berkata dengan gagap, “Saya bu…bukan bujang,
juragan.”
“Aku kepalamu, tuanmu, tahu? Kepadaku engkau minta
izin jika hendak ke mana-mana dari kantor ini.” “Keras kepala, bin… engkau! Ini
manteri kabupaten, Manteri Surya, mengerti? Awas…”
Kosim gemetar, kedua bibirnya bertaut dan matanya
terbelalak berapi-api. Ia melangkah menuju meja manteri dan membulatkan
tinjunya. Seketika itu juga tangannya dipegang oleh Suminta cepat-cepat lalu ia
ditariknya keluar.
“Sudah Juragan Kosim,” katanya perlahan-lahan.
Pergilah, ah…mana gelas itu Juragan Manteri? Saya cuci, saya beli kopi sekali?”
Surya terdiam diri, dagunya gemelutuk karena berang. Sejurus antaranya ia pun
memegang pena seakan-akan hendak bekerja. Akan tetapi, tak dapat, hatinya masih
berang.
Nilai budaya dalam kutipan novel di atas adalah…
A. . Seorang yang ingin bepergian tidak harus izin
dengan atasannya
B. Siapapun harus meminta izin bila meninggalkan ruang kerja
C. Seorang
anak buah tidak harus hormat dan patuh kepada atasan.
D. Seorang
atasan harus berani dan sering menegur bawahannya.
E. Menentang
perintah atasan apabila tidak berkenan di hati.
Cermati kutipan
novel berikut!
Seorang gadis gemuk yang duduk paling belakang menggerakkan kepalanya.
Namanya Sally. Semua temannya memutar kepala untuk melihatnya. Dia menunduk
karena didengarnya bisik-bisik, ”Oh, si raksasa itu.” Wajah Sally terasa
merah dan panas. Ia ingin menangis. Semua kawannya menjuluki dia si gemuk, si
raksasa, bola, ah .... Ia baru mengangkat wajahnya ketika anak-anak sudah
tidak memandangnya lagi, kini mereka memandangnya dengan takut.
Sally memandang Nona
Lily yang ramping manis itu. Ia ingin menjadi Nona Lily. Selalu jadi pusat perhatian anak-anak. Kalau
dia itu Nona Lily, tak seorang pun anak yang akan mengejeknya.
”Rupanya kalian sudah tahu siapa
dia. Sally Harifa. Seorang anak yang akan selalu saya ingat. Lihat dia,
patuh, cerdas, pendiam.... Tidak seperti kalian. Ribut, ribut, pikiran ke
mana-mana.”
Sampai jam pelajaran selesai, Nona Lily terus memuji Sally. Ia ingin
mencambuk anak-anak lain agar terdorong untuk serius dan pandai seperti
Sally. Anak-anak diam, mereka serba salah. Iri, sebenarnya mereka pun
mengagumi kecerdasan Sally.
Jendela Kecil, Souzan Kresida
|
Amanat kutipan novel tersebut adalah ...
A. Hargailah semua teman
sekelas, karena mereka bisa diajak bekerja sama.
B. Hormatilah
guru yang telah memberi bekal ilmu
kepada para siswa.
C. Pujilah
semua orang yang telah berprestasi dengan baik.
D. Berbahagialah
orang-orang yang telah diberi kelebihan daripada yang lain.
E. Hargailah setiap orang karena
kepandaiaannya, bukan karena keadaan fisiknya.
15. Cermati kedua teks
berikut:
Teks
1
Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan
punya beratus-ratus sapi. Suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang
menyamar dan bertanya “Setiap hari, sapi-sapi ini bapak beri makan apa?”
peternak menjawab “Ohh, saya beri makan rumput saja”
“Kalau begitu, Bapak saya denda dua juta rupiah
karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak layak,” kata si petugas.
Selang beberapa minggu, petugas datang kembali dan
menanyakan hal yang sama kepada si peternak, “Bapak beri makan apa sapi-sapi
ini?” kata si petugas. Si peternak menjawab “Saya beri makan keju, Hamburger
dan susu”. “Kalau begitu, Bapak saya denda tiga juta rupiah karena memberi
makan di luar batas sewajarnya,,” kata si petugas. Seminggu kemudian datang
lagi si petugas dengan pertanyaan yang sama.
Si peternak menjawab “Begini pak,setiap hari
sapi-sapi ini saya beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka
mau makan di mana....”
Teks
2
Seorang perempuan sangat ingin mempunyai sepatu dari
kulit buaya. Dia pun pergi ketoko sepatu dan kecewa karena mahalnya.
“mahal amat sihh,” tanya si perempuan.
“kalau ingin murah, ya tangkap buaya sendiri sana,”
kata si pemilik toko.
Terinspirasi dari perkataan si pemilik toko, perempuan
tersebut pergi kesungai besar di daerah itu sambil membawa senjata api
Beberapa saat kemudian si pemilik toko datang dan
terkagum-kagum ketika melihat tiga ekor buaya mati ditumpuk di pinggir sungai.
Semetara itu, si perempuan terlihat di tengah sungai
sedang membidikkan senjatanya ke seekor buaya lainnya. Suara tembakan
terdengar. Kemudian si perempuan menyeret buaya ke tempat yang baru ditembaknya
ke pinggir dan kemudian berkata, yang ini juga tidak pakai sepatu.
Persamaan kedua teks anekdot tersebut adalah...
A. Kedua
tokoh utama sama-sama menggeluti bidang bisnis peternakan.
B. Kedua teks memiliki objek yang sama yaitu binatang.
C. Kedua
teks menggambarkan keberhasilan tokoh utama
D. Keduanya
menggambarkan kegembiraan tokoh utama.
E. Kedua
teks menggambarkan kekaguman tokoh utama pada binatang.
16. Bacalah
kedua kutipan novel berikut.
Teks 1
Perkakas rumah dan pakaian yang ditinggalkan Si Mina sehelai demi sehelai
pindah ke rumah gadai. Apabila Bertes tidak mabuk dan pikirannya tenang, terasalah
olehnya kemiskinan yang dideritanya itu. Ia pun menyesal dan menyalahkan Si
Inem seorang perempuan yang pembantah.
Teks 2
Pangeran Purbaya bersama dua istri dan seorang anaknya telah
bersembunyi di dalam suatu jurang yang tidak berapa dalamnya. Dengan sangat
duka citanya, ia duduk termenung di atas sehelai permadani kecil. Sebuah pelita
kecil yang terletak di sudut memberi cahaya yang
samar-samar.
Perbedaan karakteristik kedua kutipan novel tersebut adalah….
A. Teks
1 Penggambaran
watak tokoh langsung digambarkan oleh pengarangnya, teks
2 Penggambaran
watak tokoh berdasarkan pembicaraan tokoh lain
B. Teks 1 latar tempat tidak jelas, teks 2 latar tempatnnya jelas
C. Teks
1 Menggunakan
sudut pandang orang pertama pelaku utama, teks 2 menggunakan
sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat
D. Teks
1 Terdapat
tiga tokoh utama, teks
2 terdapat
empat tokoh utama.
E. Teks
1 dan 2 banyak menggunakan bahasa asing.
17. Cermati kutipan
cerpen berikut:
1)
Lebih dari itu,
persahabatan akan lebih awet jika muncul dari hati yang tulus.
2)
Aku tidak maksud
mengkhianatimu, Tin.
3)
Tidak, itu tidak
penting. Kamu harus tahu itu. Karena teman-temannya penasaran, aku ditanya
olehnya.
4)
Itulah yang
membuat aku menasehatimu agar lebih memahami arti persahabatan.
5)
Ketahuilah,
persahabatan itu lebih penting daripada pemberian apapun, apalagi sekedar uang
hadiah.
Urutan yang tepat untuk kutipan cerpen tersebut
adalah...
A. 2-4-3-5-1
B. 4-1-2-5-3
C.
2-5-3-1-4
D. 4-1-5-2-3
E.
5-4-3-2-1
18. Cermati kutipan
novel berikut.
Pusing kepala Inop sekarang. Rasanya tumbuh sebuah uban sehari di kepalanya.
Ke mana hendak dicarikannya uang tiga juta rupiah untuk diserahkan kepada
keluarga calon mertuanya. Uang itu akan digunakan sebagai pengisi sudut
namanya, suatu istilah untuk menamakan pemberian pihak calon mempelai laki-laki
kepada keluarga calon mempelai perempuan.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang, Mak?” tanya Inop agak melotot kepada
Amaknya.
“Kau sudah aku bilang, tak usah buru-buru kawin. Ka babini seperti
orang sasak cirik sajo. Kini aden juo yang susah!” jawab Mak
marah. Sekarang bukan satu, tiga puluh tiga uban sehari bertunas di kepala
Inop.
Nilai budaya yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah...
A. Pihak
calon mempelai laki-laki memberi sesuatu kepada pihak keluarga calon mempelai
perempuan
B. Saling menerima
C. Saling
memberi sesatu ketika hendak menikah
D. Uban yang
semakin banyak tumbuh dikepala Inop
E.
Selalu marah ketika hendak menikah.
19. Cermati teks ulasan berikut.
(1) Novel Surat Kecil
untuk Tuhan karya Agnes Davonar menceritakan kehidupan Kekeyang divonis
mengidap kanker jaringan lunak. (2) Walaupun divonis mengidap penyakit yang
mematikan, Keke tetap ceria dan tida putus asa. (3) Dia tetap memiliki semangat
hidup yang tinggi dan tidak malas untuk berobat ke dokter. (4) Buku ini dikemas
dengan sampul yang tipis sehingga mudah lepas.
Kalimat yang menyatakan kelemahan pada teks tersebut
adalah...
A. 1
B. 2
C. 4
D. 3
E. Semua
benar
20. Cermati paragraf berikut!
Di daerah, kami misalnya masih banyak orang
laki-laki, yang makan sirih. Meskipun demikian para remaja perempuan, tidak
terpengaruh dengan kebiasaan mereka
|
Perbaikan
penggunaan tanda baca pada paragraf tersebut yang benar adalah ...
A. Di daerah kami misalnya
masih banyak orang laki-laki yang makan sirih. Meskipun
demikian para remaja perempuan tidak
terpengaruh dengan kebiasaan mereka.
B. Di daerah
kami misalnya, masih banyak orang
laki-laki yang makan sirih. Meskipun demikian, para remaja perempuan, tidak
terpengaruh dengan kebiasaan mereka.
C. Di daerah
kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih. Meskipun
demikian, para remaja perempuan tidak terpengaruh dengan kebiasaan mereka.
D. Di daerah
kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan Sirih. Meskipun
demikian, para remaja perempuan, tidak terpengaruh dengan kebiasaan mereka.
E. Di daerah
kami, misalnya masih banyak orang
laki-laki yang makan sirih. Meskipun demikian para remaja perempuan, tidak terpengaruh
dengan kebiasaan mereka.
Mungkin cukup sampai disini ,Tidak ada salahnya anda juga membaca artikel yang lain di website ini Terima kasih telah berkunjung di www.Griyachumaidi.com dan Kunjungi channel youtube kami di Griya chumaidi sampai jumpa di lain kesempatan jangan lupa bagikan, Subscribe like dan share agar lebih bermanfaat kepada yang lain, dan kunjungi lagi dilain waktu agar tidak ketinggalan informasi tentang update terbaru kami .
Posting Komentar untuk "Contoh Soal Pilihan Ganda USBN Bahasa Indonesia + Jawaban #bagian 2 terbaru"
Berikan komentar anda, karena komentar anda sangat berarti untuk pengembangan website www.griyachumaidi.com